Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Bab 1. Identitas dan
Legalitas Lembaga Usaha
Pada
bagian ini diinformasikan mengenai identitas dan legalitas “perusahaan” antara
lain : Nama “perusahaan”,
alamat, telepon, faksimili, e-mail “perusahaan”, No Badan Hukum, Nomor Pokok
Wajib Pajak, Tanda Daftar “perusahaan”, Surat Ijin Usaha Perdagangan, pemimpin
“perusahaan” dan sebagainya.
Bab 2. Ringkasan Rencana Usaha
Ringkasan
Rencana Usaha dibuat setelah pemrakarsa menyelesaikan seluruh tahapan Rencana
Usaha. Penyusunan ringkasan merupakan titik kritis bagi pemrakarsa, karena
berdasarkan ringkasan Rencana Usaha perbankan/investor yang terbiasa dengan
berbagai bentuk dan isi Rencana Usaha, telah dapat memperkirakan apakah usaha
ini memiliki peluang yang menguntungkan untuk didukung pendanaannya. Format
ringkasan Rencana Usaha pada umumnya terdiri dari misi, sejarah “perusahaan”,
jenis usaha, produk dan rencana produksi, ringkasan penjualan, pesaing,
resiko/peluang, kebutuhan dana, rencana keuangan, ringkasan analisis kelayakan,
tim pengelola.
Bab 3 Format Dokumen Rencana Usaha
Pendahuluan
Pada
bagian ini dijelaskan antara lain mengenai Visi, Misi, Strategi dan Tujuan
Rencana Usaha :
-
Visi : Merupakan suatu pernyataan tentang tekad kuat pemrakarsa untuk
menjadikan “perusahaan” seperti apa dan bagaimana di masa yang akan datang
dalam kurun waktu tertentu, antara lain diindikasikan dengan sifat, ukuran,
keluasan, kedalaman “perusahaan” misalnya : peringkat “perusahaan” di dunia bisnis,
jumlah cabang, kualitas produk dan layanan, pertumbuhan aset, segmen pasar dan
sebagainya.
-
Misi : Merupakan pernyataan yang jelas tentang jenis usaha yang dijalankan
“perusahaan”, tentang produk, proses dan teknologi, segmentasi dan saluran
distribusi.
-
Strategi : Merupakan pilihan–pilihan cara, aturan dan arah yang terbaik dan
berhubungan dengan kapasitas, positioning, kekuatan dan peluang yang dengan itu
diharapkan misi “perusahaan” dapat tercapai. Lingkup strategi pada umumnya
meliputi penjualan, manajemen, operasional, produk, keuangan, riset dan
pengembangan, serta biaya dan sistem.
-
Tujuan : Merupakan suatu pernyataan
tentang tujuan dari penyusunan Rencana Usaha, misalnya Dalam rangka pengajuan kredit ke perbankan/investor.
Bab 4. Profil Usaha
Pada
bagian ini diinformasikan penjelasan mengenai : - Sejarah berdirinya
“perusahaan”, pemrakarsa, sumber permodalan, sumberdaya yang dimiliki
(prasarana dan sarana dan SDM), lini usaha, produk/jasa yang dihasilkan,
perkembangan perusahaan (produksi, jumlah cabang, jumlah tenaga kerja, pengakuan
penghargaan yang dimiliki, sistem jaminan mutu yang telah diterapkan/SOP,
penjualan dan pemasaran serta neraca keuangan sampai dengan Rencana Usaha ini
dibuat).
-
Produk yang telah dihasilkan, pengguna produk, pemanfaatan, kelebihannya
dibandingkan produk yang sejenis dan penilaian pihak independen terhadap produk
yang dihasilkan “perusahaan”.
-
Neraca Perusahaan
Bab 5. Rencana Usaha
1.
Profil Usaha yang Akan Dilakukan/Direncanakan
a. Rencana Produksi
·
Jenis dan volume produk yang akan diproduksi Pada
bagian ini dijelaskan mengenai jenis-jenis produk (item) dan volume
masing-masing produk yang akan diproduksi setiap kurun waktu tertentu (per
minggu/per bulan/per semester/per tahun).
-
Proses produksi : Pada bagian ini dijelaskan
mengenai teknologi dan proses produksi, prosedur serta persyaratan pada setiap
tahapan proses produksi.
-
Bahan baku : Pada bagian ini dijelaskan sumber,
tingkat ketersediaan, jumlah dan kualitas yang dibutuhkan serta tingkat harga dari
supplier bahan baku.
-
Sarana dan prasarana produksi : Pada bagian ini
dijelaskan mengenai sarana dan prasarana produksi yang akan dibangun serta
kapasitasnya masingmasing.
b.
Rencana Pemasaran :
Pada bagian ini dicantumkan penjelasan mengenai :
ü Segmen
pasar yang dituju, Cara pemasaran,
Promosi (media yang digunakan, biaya yang dikeluarkan, intensitas promosi yang
dilakukan dan dampak promosi).
ü Distribusi
(luas pasar, wilayah, jalur pemasaran, rantai pemasaran, keluasan pasar dan
lain sebagainya).
ü Pangsa
pasar (pasar yang dikuasai, posisi “perusahaan” di pasar, segmentasi dan lain
sebagainya).
ü Harga
(teknik penetapan harga jual, faktor yang mempengaruhi tingkat harga,
stabilitas harga dan lain sebagainya).
ü Tingkat
Persaingan (jumlah pesaing, jarak antar usaha sejenis, faktor penghalang/entry
barrier dalam memasuki pasar produk yang sama dengan pesaing.
c. Tenaga Kerja dan Sistem Upah
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga kerja yang akan diserap, serta sistem dan tingkat upah yang
diterapkan.
d. Manajemen
Pada bagian ini dijelaskan mengenai organisasi perusahaan, pola
operasional manajemen usaha serta hubungan dengan pihak-pihak terkait, seperti
pihak mitra usaha dan lain-lain.
e. Lokasi
Pada bagian ini diinformasikan tentang tempat/lokasi kegiatan
usaha yang direncanakan, mencakup alamat dan fungsi ruang sesuai Rencana Tata
Ruang Wilayah yang bersangkutan.
f. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan
usaha mulai dari persiapan sampai dengan produksi dan pemasaran.
2.
Aspek Keuangan
o
Investasi : Pada bagian ini dijelaskan dalam
bentuk tabel jenis-jenis dan biaya investasi berikut jumlah, harga satuan,
total nilai, umur ekonomis, serta biaya penyusutan untuk masing-masing biaya
investasi yang akan dibiayai oleh “perusahaan”.
o
Tingkat Gaji/Upah : Pada bagian ini dijelaskan
dalam bentuk tabel tingkat gaji dan upah manajemen, karyawan, dan buruh tetap
dan tidak tetap.
o
Modal Kerja : Pada bagian ini dijelaskan jumlah
modal kerja antara lain, biaya bahan baku, biaya operasional alat/mesin,
gaji/upah dan lain-lain selama kurun waktu tertentu misalnya 5 tahun.
o
Hasil Penjualan : Pada bagian ini dijelaskan
jenis produk, harga jual dan nilai hasil penjualan per tahun selama kurun waktu
tertentu yang direncanakan, misalnya dalam 5 tahun.
o
Pendapatan dan Biaya : Pada bagian ini dijelaskan laporan keuangan
rugi dan laba “perusahaan” yang mencakup antara lain : nilai penjualan, biaya
produksi, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan pokok pinjaman, serta
pajak per tahun selama kurun waktu tertentu misalnya 5 tahun.
Bab
6. Kebutuhan Dana dan Jadwal Pengembalian Pinjaman
Pada
bab ini dijelaskan jumlah dana yang dibutuhkan, jumlah pinjaman yang diajukan
(jika memerlukan dana pinjaman), kapan dana dibutuhkan, tujuan, rincian
penggunaan dana, jangka waktu serta jadwal rencana /pengembalian dana pinjaman.
Bab
7. Analisis Keuangan/ Kelayakan Usaha
Bab
ini berisi analisis kelayakan usaha dari segi finansial, dengan menggunakan
berbagai tolok ukur kelayakan sebagai berikut : Asumsi Dalam bagian ini
dicantumkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisis keuangan,
antara lain tingkat bunga pinjaman, grace periode , pajak dan lain -lain.
1.
Aliran Kas atau Cash Flow
Merupakan aliran kas dari suatu usaha yang terdiri dari penerimaan
usaha (inflow) dan pengeluaran usaha (outflow). Aliran kas disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber sumber kas
dan penggunaan-penggunaannya. Berdasarkan jenis transaksinya, kas dalam cash
flow dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Arus kas masuk (cash inflow), yaitu arus kas menurut jenis transaksinya
yang mengakibatkan terjadinya arus penerimaan kas.
b. Arus kas keluar (cash outflow) adalah arus kas menurut
jenis transaksinya yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran dana kas.
2. Analisa Titik Impas atau Break Event Point
§
Analisa titik impas adalah suatu teknik analisa
untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume
kegiatan. Asumsi yang mendasari :
§
Biaya perusahaan terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel.
§
Besarnya biaya variabel secara totalitas
berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa
biaya varabel per unitnya adalah tetap sama.
§
Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak
berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa
biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
§
Harga jual per unit tidak berubah selama periode
yang dianalisa.
Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila
diproduksi lebih dari satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan
antara masing-masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap. Analisa Break
Event Point (BEP) dipergunakan untuk melihat batas minimal harga jual dan
volume produksi dari suatu usaha.