Doc : Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP |
Berawal dari Sekolah Lapang di desa Banjar Sari Kecamatan Sampanahan di tahun 2012 dan di Desa Marga jaya Kecamatan Pamukan Barat 2013, Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara ikut juga di lakukan pembinaan Sekolah Lapang.
Potensi Perkebunan Karet di Desa Sebelimbingan tidak kalah hebatnya dengan desa - desa yang memiliki potensi karetnya cukup tinggi.
Sehingga upaya percepatan untuk memecahkan masalah pelaku usaha dan pelaku utama dalam bidang pengolahan dan pemasaran khususnya Perkebunan Karet yang hingga sampai saat ini masih pola pengolahan maupun pemasaran masih bertaraf tradisional maka kami Dinas Perkebunan Kabupaten Kotabaru melaksanakan Sekolah Lapang di setiap desa yang akan berpotensi di liat dari Perkebunan Karet yang sudah menghasilkan TM (Tanaman Menghasilkan) maupun tanaman yang belum menghasilkan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).
Khususnya untuk desa Sebelimbingan yang dekat dengan pusat kota maupun pemerintahan Kabupaten Kotabaru dalam pelaksanaan praktek Sekolah Lapang tidak mengalami kendala berat dalam penanganan pemasaran maupun pengolahan seperti desa - desa yang lainnya.
dikarenakan di sana dalam pengolahan telah menggunakan pembeku anjuran.
dalam pemasarannya desa sebelimbingan di kelola oleh KUD Mitra Sejati maupun penyediaan pembeku lateks di perdagangkan oleh Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Mitra Sejati juga.
Sehingga Metoda yang digunakan dalam pelatihan bagi Pelaku Usaha menggunakan multi metode pelatihan dengan pendekatan belajar berdasarkan pengalaman (Experiential Learning Cycle / ELC). dengan mengutamakan perbandingan Teori dan Praktek (70 : 30). dengan Nara Sumber Site Manager Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP dan Staf Pemasaran Bidang PUPPH Dinas Perkebunan Kotabaru Akhamad Huzazie.
Peserta pada pelatihan Sekolah Lapang PPHP bagi pelaku usaha berjumlah 16 orang yang diikuti 2 (Dua) RPBSK penerima bantuan dari Dana TP Ditjen PPHP Tahun Anggaran 2013 dengan perincian sebagai berikut :
Potensi Perkebunan Karet di Desa Sebelimbingan tidak kalah hebatnya dengan desa - desa yang memiliki potensi karetnya cukup tinggi.
Sehingga upaya percepatan untuk memecahkan masalah pelaku usaha dan pelaku utama dalam bidang pengolahan dan pemasaran khususnya Perkebunan Karet yang hingga sampai saat ini masih pola pengolahan maupun pemasaran masih bertaraf tradisional maka kami Dinas Perkebunan Kabupaten Kotabaru melaksanakan Sekolah Lapang di setiap desa yang akan berpotensi di liat dari Perkebunan Karet yang sudah menghasilkan TM (Tanaman Menghasilkan) maupun tanaman yang belum menghasilkan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).
dikarenakan di sana dalam pengolahan telah menggunakan pembeku anjuran.
dalam pemasarannya desa sebelimbingan di kelola oleh KUD Mitra Sejati maupun penyediaan pembeku lateks di perdagangkan oleh Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Mitra Sejati juga.
Sehingga Metoda yang digunakan dalam pelatihan bagi Pelaku Usaha menggunakan multi metode pelatihan dengan pendekatan belajar berdasarkan pengalaman (Experiential Learning Cycle / ELC). dengan mengutamakan perbandingan Teori dan Praktek (70 : 30). dengan Nara Sumber Site Manager Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP dan Staf Pemasaran Bidang PUPPH Dinas Perkebunan Kotabaru Akhamad Huzazie.
Peserta pada pelatihan Sekolah Lapang PPHP bagi pelaku usaha berjumlah 16 orang yang diikuti 2 (Dua) RPBSK penerima bantuan dari Dana TP Ditjen PPHP Tahun Anggaran 2013 dengan perincian sebagai berikut :
- Kelompok RPBSK Maju Bersama
- Kelompok RPBSK Sumber Rejeki
Diharapkan dengan selesainya pelatihan Sekolah lapang maka kelompok tani di desa Sebelimbingan dapat menjadi pelaku usaha yang terorganisir dalam pemasarannya maupun pengolahan hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar