Kamis, 28 Februari 2013

Prinsip Dasar Penyadapan Pohon Karet



Penyadapan adalah pelukaan buatan yang diberikan pada kulit batang atau cabang tanaman karet (Hevea brasiliensis) secara berkala untuk jangka waktu yang lama sehingga lateks menetes ke luar dari pembuluhnya menuju mangkuk. Dengan demikian, diperlukan perencanaan yang matang dan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan rencana tersebut. Perencanaan meliputi tebal kulit yang diiris setiap kali penyadapan, lamanya bidang-bidang sadap yang digunakan (dalam tahun), dan penggunaan stimulannya (jumlah tiap kali penggunaan, frekuensi penggunaan, dan teknik penggunaannya).

Seringkali penyadapan tidak mempertimbangkan konsistensi sejalan dengan perencanaan yang telah disusun. Keadaan ini menimbulkan berbagai mudarat yang pada akhirnya merugikan pengusahaan perkebunan karet. Mudarat yang timbul – cepat atau lambat – adalah : produksi per sadap yang semakin menurun, timbulnya penyakit pada bidang sadap, berkurangnya umur ekonomi tanaman, dan berkurangnya kerapatan pohon per ha. Mudarat ini pada akhirnya berdampak kepada pendapatan karyawan di perkebunan oleh karena premi yang semakin menurun sejalan dengan semakin menurunnya produksi, semakin intensifnya penyadapan pada pohon-pohon yang masih potensial sehingga dengan cepat akan menurun pula produksinya, serta semakin cepatnya penumbangan/penggantian tanaman.

Kapan waktu menyadap dan kenapa waktu begitu penting ?
Dalam tinjauan waktu, prinsip yang harus dipedomani adalah : semakin siang penyadapan dilakukan, semakin rendah produksi per pohon yang diperoleh. Prinsip ini didasarkan atas mekanisme fisiologi internal tanaman. Seperti diketahui, tanaman menanggapi perubahan lingkungan dengan mengendalikan transpirasi. Ini berarti, pada saat suhu dan intensitas matahari tinggi, tanaman menekan transpirasi serendah mungkin untuk mencegah kehilangan air di jaringannya. Dalam konteks sel, terjadi perubahan turgor yang memberi dampak pelambatan aliran cairan sel. Bersamaan dengan itu, stomata daunpun menutup sehingga air dapat dihemat pelepasannya. Mekanisme ini berlangsung pada siang hari dan sejalan dengan turunnya suhu serta rendahnya intensitas matahari, sel-sel membesar, membentuk turgor yang tinggi. Dengan pendekatan inilah lateks di dalam pembuluhnya dinamik mengalir, sejalan dengan fluktuasi suhu dan intensitas matahari. Singkatnya : penyadapan yang semakin siang akan sedikit sekali mengalirkan lateks oleh sebab terjadinya penurunan turgor. Percobaan-percobaan sehubungan dengan hal ini sudah dilakukan dan membuktikan bahwa penyadapan di siang hari adalah pekerjaan sia-sia dan hanya akan merusak pohon. Dalam pelaksanaannya, penyadapan dianjurkan mulai jam 6.00 WIB dan selesai tidak lebih dari jam 10.00 WIB. Penyadapan setengah anca pertama (270 –275 pohon) dilakukan pada jam 7.00 – 8.00 WIB, dilanjutkan dengan setengah anca berikutnya (270 –275 pohon) pada jam 8.00 – 8.45 WIB. Kontrol waktu ini menjadi bagian pengawasan yang perlu dipertimbangkan sehingga penilaian terhadap mutu sadapan, kecepatan sadap tiap pohon dapat dievaluasi (Siregar, 1995).

Apa standar baku penyadapan ?
Karena pembuluh lateks tumbuh di kulit batang/cabang dan pembuluh inilah yang mengalirkan lateks, maka kulit pada pohon karet merupakan modal terbesar di perkebunan karet (Siregar, 1984). Pengirisannya yang periodik menjadikannya bagian dari standar baku penyadapan. Prinsip yang dipedomani adalah : semakin intensif penyadapan, semakin tipis kulit yang diiris pada setiap kali penyadapan. Ada beberapa alasan yang mendasari prinsip ini: Semakin intensif penyadapan, maka itu juga berarti semakin dekatnya jarak antar dua penyadapan. Konsekuensinya : kulit yang diiris haruslah dihemat untuk dapat mencapai umur ekonomi yang menguntungkan Tingkat kekeringan kulit pada jarak antar dua penyadapan yang dekat masih sangat tipis, sehingga pengirisan yang tipispun sudah cukup untuk pengaliran lateks Balai Penelitian Karet S.Putih sudah menyusun standar baku penyadapan sebagai berikut.

Konsumsi kulit
Kulit yang disayat untuk setiap kali penyadapan didasarkan atas frekuensi penyadapan.

Dalam penyadapan
Pada batas tertentu, semakin dalam penyadapan semakin banyak pembuluh lateks yang terpotong. Tetapi penyadapan yang terlalu dalam juga akan melukai kayu sehingga menimbulkan bekas yang merusak kulit pulihan. Dalamnya penyadapan idealnya 0,5 – 1 mm dari kambium.

Sudut alur sadap
Penyadapan yang ideal adalah dengan membentuk sudut 35- 400 terhadap bidang horizontal. Penyadapan yang terlalu tajam sudutnya akan memboroskan kulit, penyadapan yang tidak miring akan mengakibatkan aliran latekspun terhambat.

Rencana penggunaan bidang sadap
Mengingat kulit adalah modal terbesar dalam penyadapan, maka yang tidak kalah pentingnya adalah rencana penggunaan bidang sadap. Rencana penggunaan bidang sadap erat kaitannya dengan klon, proyeksi ekonomi, dan besarnya produksi yang akan diperoleh dari satu siklus umur ekonomi tanaman karet. Dengan kata lain, tanaman karet dapat disadap 15 tahun, 20 tahun, 22 tahun atau lebih dari itu, tergantung kepada kebijaksanaan perusahaan. Dengan demkian, rencana umur ekonomi tanaman penting untuk dikatahui sehingga hal inipun berkaitan pula dengan perolehan produksi yang diharapkan.

Penutup
Penyadapan adalah suatu sistem panen yang sangat spefisik. Sistem ini mensyaratkan disiplin dan konsistensi atas disiplin itu. Standar baku telah ditetapkan, demikian juga diketahuinya rencana penggunaan bidang sadap sehingga mutu sadapan adalah kunci sukses suatu perusahaan perkebunan.

Tidak ada komentar: