Kamis, 28 Februari 2013

FORMAT DOKUMEN RENCANA USAHA



Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Bab 1. Identitas dan Legalitas Lembaga Usaha
Pada bagian ini diinformasikan mengenai identitas dan legalitas “perusahaan” antara lain :          Nama “perusahaan”, alamat, telepon, faksimili, e-mail “perusahaan”, No Badan Hukum, Nomor Pokok Wajib Pajak, Tanda Daftar “perusahaan”, Surat Ijin Usaha Perdagangan, pemimpin “perusahaan” dan sebagainya.
Bab 2. Ringkasan Rencana Usaha
Ringkasan Rencana Usaha dibuat setelah pemrakarsa menyelesaikan seluruh tahapan Rencana Usaha. Penyusunan ringkasan merupakan titik kritis bagi pemrakarsa, karena berdasarkan ringkasan Rencana Usaha perbankan/investor yang terbiasa dengan berbagai bentuk dan isi Rencana Usaha, telah dapat memperkirakan apakah usaha ini memiliki peluang yang menguntungkan untuk didukung pendanaannya. Format ringkasan Rencana Usaha pada umumnya terdiri dari misi, sejarah “perusahaan”, jenis usaha, produk dan rencana produksi, ringkasan penjualan, pesaing, resiko/peluang, kebutuhan dana, rencana keuangan, ringkasan analisis kelayakan, tim pengelola.
Bab 3 Format Dokumen Rencana Usaha
Pendahuluan
Pada bagian ini dijelaskan antara lain mengenai Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Rencana Usaha :
- Visi : Merupakan suatu pernyataan tentang tekad kuat pemrakarsa untuk menjadikan “perusahaan” seperti apa dan bagaimana di masa yang akan datang dalam kurun waktu tertentu, antara lain diindikasikan dengan sifat, ukuran, keluasan, kedalaman “perusahaan” misalnya : peringkat “perusahaan” di dunia bisnis, jumlah cabang, kualitas produk dan layanan, pertumbuhan aset, segmen pasar dan sebagainya.
- Misi : Merupakan pernyataan yang jelas tentang jenis usaha yang dijalankan “perusahaan”, tentang produk, proses dan teknologi, segmentasi dan saluran distribusi.
- Strategi : Merupakan pilihan–pilihan cara, aturan dan arah yang terbaik dan berhubungan dengan kapasitas, positioning, kekuatan dan peluang yang dengan itu diharapkan misi “perusahaan” dapat tercapai. Lingkup strategi pada umumnya meliputi penjualan, manajemen, operasional, produk, keuangan, riset dan pengembangan, serta biaya dan sistem.
- Tujuan :  Merupakan suatu pernyataan tentang tujuan dari penyusunan Rencana Usaha, misalnya  Dalam rangka pengajuan kredit ke perbankan/investor.

Bab 4. Profil Usaha
Pada bagian ini diinformasikan penjelasan mengenai : - Sejarah berdirinya “perusahaan”, pemrakarsa, sumber permodalan, sumberdaya yang dimiliki (prasarana dan sarana dan SDM), lini usaha, produk/jasa yang dihasilkan, perkembangan perusahaan (produksi, jumlah cabang, jumlah tenaga kerja, pengakuan penghargaan yang dimiliki, sistem jaminan mutu yang telah diterapkan/SOP, penjualan dan pemasaran serta neraca keuangan sampai dengan Rencana Usaha ini dibuat).
- Produk yang telah dihasilkan, pengguna produk, pemanfaatan, kelebihannya dibandingkan produk yang sejenis dan penilaian pihak independen terhadap produk yang dihasilkan “perusahaan”.
- Neraca Perusahaan
Bab 5. Rencana Usaha
1. Profil Usaha yang Akan Dilakukan/Direncanakan
a. Rencana Produksi
·         Jenis dan volume produk yang akan diproduksi Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis-jenis produk (item) dan volume masing-masing produk yang akan diproduksi setiap kurun waktu tertentu (per minggu/per bulan/per semester/per tahun).
-          Proses produksi : Pada bagian ini dijelaskan mengenai teknologi dan proses produksi, prosedur serta persyaratan pada setiap tahapan proses produksi.
-          Bahan baku : Pada bagian ini dijelaskan sumber, tingkat ketersediaan, jumlah dan kualitas yang dibutuhkan serta tingkat harga dari supplier bahan baku.
-          Sarana dan prasarana produksi : Pada bagian ini dijelaskan mengenai sarana dan prasarana produksi yang akan dibangun serta kapasitasnya masingmasing.
b. Rencana Pemasaran :  
Pada bagian ini dicantumkan penjelasan mengenai :
ü  Segmen pasar yang dituju,  Cara pemasaran, Promosi (media yang digunakan, biaya yang dikeluarkan, intensitas promosi yang dilakukan dan dampak promosi).
ü  Distribusi (luas pasar, wilayah, jalur pemasaran, rantai pemasaran, keluasan pasar dan lain sebagainya).
ü  Pangsa pasar (pasar yang dikuasai, posisi “perusahaan” di pasar, segmentasi dan lain sebagainya).
ü  Harga (teknik penetapan harga jual, faktor yang mempengaruhi tingkat harga, stabilitas harga dan lain sebagainya).
ü  Tingkat Persaingan (jumlah pesaing, jarak antar usaha sejenis, faktor penghalang/entry barrier dalam memasuki pasar produk yang sama dengan pesaing.
c. Tenaga Kerja dan Sistem Upah
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang akan diserap, serta sistem dan tingkat upah yang diterapkan.
d. Manajemen
Pada bagian ini dijelaskan mengenai organisasi perusahaan, pola operasional manajemen usaha serta hubungan dengan pihak-pihak terkait, seperti pihak mitra usaha dan lain-lain.
e. Lokasi
Pada bagian ini diinformasikan tentang tempat/lokasi kegiatan usaha yang direncanakan, mencakup alamat dan fungsi ruang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah yang bersangkutan.
f. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan usaha mulai dari persiapan sampai dengan produksi dan pemasaran.

2. Aspek Keuangan
o   Investasi : Pada bagian ini dijelaskan dalam bentuk tabel jenis-jenis dan biaya investasi berikut jumlah, harga satuan, total nilai, umur ekonomis, serta biaya penyusutan untuk masing-masing biaya investasi yang akan dibiayai oleh “perusahaan”.
o   Tingkat Gaji/Upah : Pada bagian ini dijelaskan dalam bentuk tabel tingkat gaji dan upah manajemen, karyawan, dan buruh tetap dan tidak tetap.
o   Modal Kerja : Pada bagian ini dijelaskan jumlah modal kerja antara lain, biaya bahan baku, biaya operasional alat/mesin, gaji/upah dan lain-lain selama kurun waktu tertentu misalnya 5 tahun.
o   Hasil Penjualan : Pada bagian ini dijelaskan jenis produk, harga jual dan nilai hasil penjualan per tahun selama kurun waktu tertentu yang direncanakan, misalnya dalam 5 tahun.
o   Pendapatan dan Biaya :  Pada bagian ini dijelaskan laporan keuangan rugi dan laba “perusahaan” yang mencakup antara lain : nilai penjualan, biaya produksi, biaya administrasi dan umum, biaya bunga dan pokok pinjaman, serta pajak per tahun selama kurun waktu tertentu misalnya 5 tahun.
Bab 6. Kebutuhan Dana dan Jadwal Pengembalian Pinjaman
Pada bab ini dijelaskan jumlah dana yang dibutuhkan, jumlah pinjaman yang diajukan (jika memerlukan dana pinjaman), kapan dana dibutuhkan, tujuan, rincian penggunaan dana, jangka waktu serta jadwal rencana /pengembalian dana pinjaman.
Bab 7.  Analisis Keuangan/ Kelayakan Usaha
Bab ini berisi analisis kelayakan usaha dari segi finansial, dengan menggunakan berbagai tolok ukur kelayakan sebagai berikut : Asumsi Dalam bagian ini dicantumkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisis keuangan, antara lain tingkat bunga pinjaman, grace periode , pajak dan lain -lain.
1. Aliran Kas atau Cash Flow
Merupakan aliran kas dari suatu usaha yang terdiri dari penerimaan usaha (inflow) dan pengeluaran usaha (outflow). Aliran kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Berdasarkan jenis transaksinya, kas dalam cash flow dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Arus kas masuk (cash inflow), yaitu arus kas menurut jenis transaksinya yang mengakibatkan terjadinya arus penerimaan kas.
b. Arus kas keluar (cash outflow) adalah arus kas menurut jenis transaksinya yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran dana kas.
2.  Analisa Titik Impas atau Break Event Point
§  Analisa titik impas adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Asumsi yang mendasari :
§  Biaya perusahaan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
§  Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya varabel per unitnya adalah tetap sama.
§  Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
§  Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi lebih dari satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap. Analisa Break Event Point (BEP) dipergunakan untuk melihat batas minimal harga jual dan volume produksi dari suatu usaha. 

Tidak ada komentar: