Selasa, 19 November 2013

Sekolah Lapang Untuk Peningkatan Mutu Bokar Bersih di Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara

Doc : Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP
Berawal dari Sekolah Lapang di desa Banjar Sari Kecamatan Sampanahan di tahun 2012 dan di Desa Marga jaya Kecamatan Pamukan Barat 2013, Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara ikut juga di lakukan pembinaan Sekolah Lapang.

Potensi Perkebunan Karet di Desa Sebelimbingan tidak kalah hebatnya dengan desa - desa yang memiliki potensi karetnya cukup tinggi.

Sehingga upaya percepatan untuk memecahkan masalah pelaku usaha dan pelaku utama dalam bidang pengolahan dan pemasaran khususnya Perkebunan Karet yang hingga sampai saat ini masih pola pengolahan maupun pemasaran masih bertaraf tradisional maka kami Dinas Perkebunan Kabupaten Kotabaru melaksanakan Sekolah Lapang di setiap desa yang akan berpotensi di liat dari Perkebunan Karet yang sudah menghasilkan TM (Tanaman Menghasilkan) maupun tanaman yang belum menghasilkan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).


Khususnya untuk desa Sebelimbingan yang dekat dengan pusat kota maupun pemerintahan Kabupaten Kotabaru dalam pelaksanaan praktek Sekolah Lapang tidak mengalami kendala berat dalam penanganan pemasaran maupun pengolahan seperti desa - desa yang lainnya.
dikarenakan di sana dalam pengolahan telah menggunakan pembeku anjuran.
dalam pemasarannya desa sebelimbingan di kelola oleh KUD Mitra Sejati maupun penyediaan pembeku lateks di perdagangkan oleh Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Mitra Sejati juga.

Sehingga Metoda yang digunakan dalam pelatihan bagi Pelaku Usaha menggunakan multi metode pelatihan dengan pendekatan belajar berdasarkan pengalaman (Experiential Learning Cycle / ELC). dengan mengutamakan perbandingan Teori dan Praktek (70 : 30). dengan Nara Sumber Site Manager Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP dan Staf Pemasaran Bidang PUPPH Dinas Perkebunan Kotabaru  Akhamad Huzazie.

Peserta pada pelatihan Sekolah Lapang PPHP bagi pelaku usaha berjumlah 16 orang yang diikuti 2 (Dua) RPBSK penerima bantuan dari Dana TP Ditjen PPHP Tahun Anggaran 2013 dengan perincian sebagai berikut :

  • Kelompok RPBSK Maju Bersama
  • Kelompok RPBSK Sumber Rejeki
Diharapkan dengan selesainya pelatihan Sekolah lapang maka kelompok tani di desa Sebelimbingan dapat menjadi pelaku usaha yang terorganisir dalam pemasarannya maupun pengolahan hasil.



Selasa, 05 November 2013

Sekolah Lapang Untuk Peningkatan Mutu Bokar Bersih di Desa Marga Jaya Kecamatan Pamukan Barat

Doc : Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP
Kotabaru memiliki potensi lahan yang cukup tinggui untuk jenis tanaman perkebuan, termasuk desa yang kami datangi yaitu desa Marga Jaya Kecamatan Pamukan Barat.  Dilihat dari potensi luas Kecamatan Pamukan Barat memiliki luas wilayah 616,84 km2, secara geografis terletak 115° 50' 00" – 116° 05' 57" Bujur Timur dan 02° 30' 16" – 03° 50’ 02"  Lintang Selatan. Kecamatan Pamukan Barat memiliki 5 desa. Antara lain Desa Sengayam, Margajaya, Mayangsari, Mangka dan Batuah. Untuk saat ini difokuskan ke desa Marga jaya yang memiliki Luas 10,18 Km2 dengan persentase 1,7%
Bedasarkan luas wilayah desa Marga Jaya, di tinjau dari potensi perkebunannya karet bisa di liat sebagai berikut :

Luas kebun (Ha)
Umur Tanaman/Tahun Tanam
Jml Produksi saat ini / bln (kg)
TBM
TM
<1 th
1 Th
2 Th
3 Th
4 Th
5 Th
5 Th >
276,75
15
11
22,5
31,5
58,25
67,25
82,25
11,84

dengan luasan kebun karet sebesar 276,75 Ha dan produksi sebesar 11,84 Kg/bulan, sangat sayang apabila tidak di kembangkan secara maksimal .


Pola pemasaran yang di lakukan di sana masih rantai pemasaran tradisional yaitu dengan ciri - ciri Sistem pemasaran karet rakyat umumnya belum terkoordinasi baik, disebabkan panjangnya rantai pemasaran, serta rendah dan beragamnya mutu bokar. Hal ini menyebabkan tingginya biaya angkutan, yang akhirnya berpengaruh pada bagian harga yang diterima petani.

Sehingga di lihat dari pola pemasaran maupun mutu yang belum seragam dan belum ter organisir maka kami dinas perkebunan melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang bertujuan penguatan kelembagaan maupun pelatihan mutu karet.

Doc : Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP
Nara Sumber dari dinas Perkebunan Kotabaru yang dilaksanakan di desa marga jaya yaitu Kepala Seksi Pengolahan Bpk Andies Sumarsono, S.Hut, Site Manager Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Eko Oryza Anisopliae Putra, S.TP dan di dampingi Bpk Sutiyono selaku PPL yang ada di kecamatan Pamukan Barat. Dengan peserta Gapoktan Karya Makmur dan para RPBSK (Regu Peduli Bidang Sadap Karet).

Materi yang di berikan mulai dari penguatan Kelembagakan Kelompok maupun pengetahuan sistem pemasaran yang terorganisir, kemandirian kelompok tani hingga peningkatan Mutu Bokar petani sesuai dangan SNI Bahan Olah Karet (Bokar).

Berharap setelah di laksanakan Sekolah Lapang ini, Kelompok tani di desa Marga Jaya semakin kompak teroranisir dalam peningkatan mutu pengolahan karet dan memiliki Sistem pemasaran bokar yang terorganisasi terbentuk atas inisiatif petani maupun atas dorongan pemerintah. Sistem pemasaran bokar yang terorganisir memiliki aturan yang disepakati bersama seperti :
  • Pemberlakuan standarisasi mutu bokar (keseragaman ukuran, bahan pembeku, cara dan lama penyimpanan).
  • Penentuan formulasi (indikator) harga bokar yang akan diterima petani.
  • Penentuan waktu penjualan dan penimbangan
  • Penentuan besarnya uang jasa untuk kelompok pemasaran/KUD yang dilakukan secara musyawarah.

Sistem pemasaran yang terorganisir akan semakin baik dan kuat, jika volume bokar mampu memenuhi skala penjualan yang efesien dan berkesinambungan.